Aku sedang berada dalam zona tak nyaman. Uff... Diserang kejenuhan luar biasa terhadap berbagai hal dalam hidup. Apapun yang terjadi rasanya garink dan tak menarik lagi. Hari-hari berlalu tanpa ada yang istimewa.
Dalam keadaan seperti ini aku jadi lupa untuk bersyukur. Saat gempa terjadi, aku hanya bengong, melihat monitor dan lantai 3 tempatku berpijak bergoyang-goyang aneh. Lalu berceloteh seru dengan 'penduduk' kantor yang lain, dilanjutkan dengan merutuk dalam hati karena bos mengadakan rapat, membahas website dan rencana workshop beberapa saat setelah gempa terjadi (heran... kayaknya biar badai menghadang pun rapat harus tetap jalan, ya?)
Saat membaca status-status dan komentar teman-teman di facebook yang pada panik dan semua bersyukur karena masih diberi kesempatan hidup, aku jadi bingung... Sebegitunya ya? Lalu tersadar kalau aku belum mengucapkan hamdalah sama sekali dari tadi. Tapi beneran, deh... Meskipun goncangannya lumayan ajib, aku sama sekali tak merasa ketakutan. Mungkin karena aku pernah mengalami gempa yang lebih hebat di Jogja tiga tahun yang lalu, jadi kali ini tidak begitu panik. Ah, bahkan musibah seheboh itu pun terasa garink bagiku....
Aku jadi sedih sendiri, bertanya-tanya, aku ini kenapa sih?
Setiap hari kerjaanku hanya tidur dan tidur. Aku bahkan jadi susah bangun pagi. Harusnya udah ada di kantor jam 7 pagi, ini malah baru bangun.... Luar biasa bosan, tapi juga terlalu malas untuk melakukan apapun. Ujung-ujungnya jadi melamun lagi.... Memikirkan yang telah lalu dan sakit hati yang diakibatkannya yang tak kunjung sembuh. Ah, tuh, kan, mellow lagiiii....
Bahkan kegiatan menulis yang dulunya jadi pelarian menyenangkan jadi terasa membosankan juga. Pensil udah di tangan, kertas bersih terbuka di atas meja, ide berputar-putar di kepala, tapi hanya sanggup menghasilkan satu alinea dalam waktu berhari-hari....
Suasana baru jelas merupakan jawaban dari kebosananku. Dulu, waktu masih jadi mahasiswa, kalo lagi jenuh, aku sering 'mengutak-atik' kamar kosku. Dicat ulang, ganti rak, ganti posisi, tambah ini-itu. Ah, jadi teringat lagi dengan keinginanku yang belum tercapai: pengen jadi desainer interior! Hehehe... Aku bahkan googling dan 'mengintip' website kampus-kampus yang memiliki jurusan ini. Tapi, mengingat umurku yang udah uzur, masih pantas gitu ya jadi mahasiswa S-1?
Pengennya sih, segampang di pilem-pilem.... Begitu jenuh, patah hati, lari ke luar negeri, ketemu orang-orang baru, tantangan baru, pekerjaan baru, sekolah lagi, trus ketemu soulmate, hehehe... Asik ya kalo masalah hidup bisa selesai dalam durasi 100 menit ^_^
Jadi inget lagu dari Simple Plan, band favoritku, yang judulnya 'Jump' (herannya lagu-lagu mereka selalu mewakili cerita hidupku).
I dont wanna wake up today
Cause everyday's the same
And I'd been waiting so long
For things to change
I'm sick of this town
Sick of my job
Sick of my friends 'cause everyone's jaded
Sick of this place, I wanna break free
I'm so frustrated, I just wanna Jump! (Jump!)
Hmm.... Ada ide aku harus ngapain?