Wilujeng Sumping...

Ini blog seorang mida, yang -seperti manusia lainnya- punya banyak kisah dan masalah untuk diceritakan dalam perjalanan hidupnya. Silakan masuk, duduk di mana aja dan baca-baca sesuka hati. Mau teh atau kopi? ^_^

18 Agustus 2010

HAHA! (From 'The Guy Next Door')


Emang agak bulukan kalo ngomongin buku ini sekarang.
But then... who cares anyway? Haha!

Ini kalimat-kalimat favoritku dari chicklit 'The Guy Next Door' karangan Meggin Cabot:

Saya hanya minta satu pria yang takkan mengkhianati saya, tidak tinggal bersama ibunya, dan tidak langsung membuka halaman seni Chronicle setiap Minggu pagi, kalian mengerti maksudku kan? Apa aku minta terlalu banyak??? (hal. 27)

Ya, Tuhan, dasar jamur. Aku tak percaya aku telah membuang tiga bulan hidupku demi dia. (hal. 30)

Untuk bisa mati, pertama-tama kau harus hidup. (hal. 98)

Kau hanya perlu memakai tuksedo sewaan, yang mana saja. Tapi aku, di pihak lain, harus tampak menakjubkan. MASA KAU TIDAK PAHAM SIH? Demi Tuhan, enak sekali jadi laki-laki. (hal. 123)

Kalau kau mau memikirkannya, semua masuk akal... Maksudku, segala macam kisah penaklukan kejamnya pada berbagai wanita walaupun dia sebenarnya takut berkomitmen, obsesinya untuk mendapatkan foto yang sempurna pada objek apapun yang sedang dipotretnya, kebutuhannya untuk selalu mendapat persetujuan, penolakannya untuk menetap di satu tempat, dan sekarang perubahan nama yang aneh ini?
Benar, deh, semua itu merujuk pada satu hal kecil: Dia gay.
(hal. 165)

Kau bisa membawa seseorang keluar dari Midwest, tapi kau takkan bisa mengeluarkan Midwest dari seseorang. (hal. 216)

Jangan khawatir, Melissa, masih banyak ikan di lautan. Lempar balik saja ikan yang ini ke sana. Kapal penyelamatmu pasti akan datang. (hal. 247)

Cowok itu sudah MENIPUnya. Mentah-mentah. Alasannya tidak penting, kenyataan bahwa dia sudah melakukannya saja sudah cukup. (hal. 428)

Tidak semua dari kami, para pemilik kromosom Y, adalah bajingan egois yang bisanya memikirkan diri sendiri. (hal. 429)

Dua kesalahan tidak membenarkan semuanya (hal. 445)

HONEY, KALAU KAU BUKAN UANG SERATUS DOLLAR, TAK SEMUA ORANG AKAN MENYUKAIMU. (hal. 480)

Aku mesti gimana supaya pesanku bisa sampai kepadanya?
Menuliskannya di spanduk?
Eh, cowok-cowok! Kalian KENAPA sih?
(hal. 498)

Catt. Penggunaan huruf kapital dan italic sesuai di buku, lho... ^_^

20 Juli 2010

Membenci Hujan

Hujankah itu yang mengetuk pintu?
Jika ya, biarkan saja ia di situ
Menari sendiri di lantai batu

Gerimisnya dipenuhi bujuk rayu, aku tahu
Tapi jangan tertipu
Ia bawa petir di tangan satu
Dibelahnya langit kelabu
Lalu tertawa bagai hantu
dengan gelegak gemuruh yang tulikanmu
Dilemparnya jarum-jarum beku
Ditusuknya kulitmu jadi ungu
Kepada awan gelap ia mengibu

Maka jangan bukakan pintu
Biarkan saja ia berlalu
Bagai akhir sebuah lagu

05 Juli 2010

How Will I Let You Know?



HOW WILL I LET YOU KNOW?

I saw your face in my dreams
I found your name appeared everywhere
I can’t stop thinking of you
And sometimes I get the feeling that you miss me too

But I don’t even know where you are
I keep lying to myself that I don’t need you
Thought you might’ve been seeing a girl
Who better than me after all

I never try to forget you
Though I realize that this hope in my heart
May never find its blossom
But I’ll ruin myself if I cut it out
Because there was a story of us
There was time when we care for each other
That was when love started to grow
And we should complete this story
Make no hole in our continuing life

Is there a smiled destiny between us two?
Is it love that will bring us together?
Or is it just a bond of friend we’ll find in the end?

So many questions I’d like to ask you
So many feelings I want to show you
But I only find you in my head
So how will I let you know?

PS. Tulisan ini aku buat tahun 2007. Pasti banyak banget grammar-nya yang masih kacau :"> Silakan dikoreksi, ya! Kalo kritikannya membangun, akan sangat membantu. Tapi, kalo nyakitin, siap-siap dapat hadiah sikap jutek selama seminggu! Hehe... *ga ikhlas gini* :p

08 Juni 2010

Lomba Review Buku ‘Start Young’, Hanya di Kitareview.com!


DATA BUKU

Judul Buku: Start Young

Genre: Motivasi

Penulis: Dedy Dahlan

Penerbit: Grasindo

Cetakan Pertama: Juli 2009

Bahasa: Indonesia

Tebal Buku: 140 Halaman

Dimensi Buku (P x L): 15 x 23 cm

Website Resmi Penerbit: http://www.grasindo.co.id

Website Resmi Penulis: http://www.dedydahlan.com

No. ISBN: 978-979-02-5765-8

Harga:

Gramedia: Rp.27.000


The way for a young man to rise is to improve himself in every way he can,
never suspecting that anybody wishes to hinder him.
(Abraham Lincoln)

Kata ‘young’ menurut kamus Merriam-Webster memiliki definisi ‘being in the first or an early stage of life, growth, or development’. Menilik judul yang tertera di sampul, jelas buku ini ditargetkan untuk para pembaca berusia muda. Seberapa muda? Setelah membaca isinya, saya menyimpulkan, target khusus buku ini adalah para mahasiswa yang dianggap masih berada di dalam zona ‘early stage of life’ sekaligus juga zona akhir masa remaja.

Saya sempat menyesal membaca buku ini. Menyesal karena zaman saya kuliah, buku motivasi seperti ini belum ada, hehe... Tidak banyak, memang, buku-buku ‘penyemangat’ yang dikhususkan bagi para remaja untuk meningkatkan kemampuannya. Padahal, seperti yang sering dikatakan, di usia ini seseorang tengah mencari jati dirinya dan kadang mereka kehilangan arah sehingga berujung pada penyesalan.

Ditulis dalam bahasa yang ringan dan mudah dicerna, penulis merunut perencanaan meraih kesuksesan dengan memakai analogi sebuah perjalanan. Dibuka dengan sebuah kisah tentang Sam yang merasa hidupnya biasa-biasa saja, bahkan cenderung tak bahagia. Pertemuannya dengan teman kuliah yang lebih sukses membuatnya merenung bahwa ia harusnya mampu meraih kehidupan yang lebih baik andai ia membuat perencanaan hidupnya lebih awal. Tokoh ini mewakili kebanyakan orang: pekerjaan tidak sesuai minat, hidup di kelas menengah-bawah dan kehilangan gairah karena rutinitas hidup yang menjemukan.

Pertanyaan-pertanyaan tokoh Sam kemudian ‘dijawab’ dalam bab-bab berikutnya. Bahwa seperti sebuah perjalanan, alur hidup memerlukan persiapan, pengetahuan tentang berbagai masalah yang akan menghadang di depan serta harus dilengkapi kompas kehidupan. Penjelasannya diselingi kisah-kisah beberapa tokoh yang meraih keberhasilan di usia muda sebagai penguat motivasi.

Yang menarik, di akhir buku, terdapat Lembar Perencanaan Kesuksesan Pribadi untuk membantu pembaca memetakan kesuksesan yang diinginkan. Step by step yang dibahas sebelumnya bisa dituliskan di lembaran ini. Sedikit naïf, memang, namun cukup membantu untuk memvisualisasikan mimpi dan cita-cita para remaja yang membaca buku ini.

Selipan ilustrasi gambar ikut menyegarkan mata sehingga pembaca akan terhindar dari rasa bosan. Layout halamannya manis dan sederhana. Sayang, saya pikir, ukuran font yang lebih kecil untuk bagian cerita agak mengganggu. Mungkin akan lebih jelas jika dicetak dalam tipe huruf yang berbeda dan ukurannya disesuaikan dengan teks penjelasan utama. Selebihnya, editing kalimat dalam buku ini cukup baik dengan minimnya kesalahan ejaan kata.

Akhir kata, buku karya Dedy Dahlan yang mengusung funspiration ini layak untuk dijadikan salah satu bacaan yang bisa memotivasi, tak hanya untuk mereka yang berusia muda, namun juga untuk pembaca berjiwa muda yang ingin memperbaiki kualitas hidupnya. Tak pernah ada kata terlambat untuk belajar!


31 Mei 2010

A B U A

Meskipun telah menjadi tante bagi delapan orang ponakan (yang termuda baru berumur 8 hari ^_^), aku selalu dibuat kebingungan oleh tingkah anak kecil. Salah sikap, bisa jadi akan berakibat buruk bagi memori mereka yang masih polos. Hmmm... Latihan dan pelajaran sebelum punya sendiri ntar, hehehe... :p

Dulu, waktu nge-kos di Jogja, aku sering dibuat pusing oleh tingkah anak bungsunya ibu kos yang saat itu baru berusia tiga tahun.

“Tu, wa, ga, mpa...”. Pokonya kalo di tangga udah kedengaran suara cadel diiringi langkah-langkah kecil seperti ini, para ‘penduduk lantai atas’ alias anak-anak kos langsung heboh.

“Pengacau datang...!! Tutup Semua pintu!!” Barang-barang berharga pun ‘diamankan’. Dan sang monster cilik itu pun tiba dengan cengirannya yang khas. Langsung dia beraksi menggapai-gapai dan melempar semua benda yang menurutnya lucu kalo dilempar, hehe...

Monster cilik itu bernama Tulpin. Nama sebenarnya Alvin. Kulitnya putih bersih, bibirnya merah, kalo nyengir mirip banget sama ibunya, lucu, deh! Seperti anak sebayanya yang lain, dia punya hobi ngacak-ngacak dan melempar. Sudah banyak korban berjatuhan, dari mulai benda sekecil flash disk yang dilemparnya dari puncak tangga ke lantai bawah sampe telor mentah setengah kilo yang dimuncratkannya ke lantai kamarku (walopun udah dipel berkali-kali, ‘wangi’-nya masih tercium berhari-hari).

Selain hobi melemparnya yang nyebelin itu, ada satu hal yang suka bikin aku gemes dan kadang ketawa ngakak. Meski umurnya genap tiga tahun, tapi dia masih menggunakan bahasa alien. Sebagai contoh, sapaannya yang biasa padaku adalah, ‘Ba Nda a-i apa-i?’ yang artinya adalah ‘Mbak Mida lagi ngapain?’

Itu sih masih mending. Nah, suatu ketika, saat aku asyik membaca, dia lagi anteng memasukkan balok-balok kayu kecil yang bergambar huruf dan angka ke dalam sebuah kotak. Tiba-tiba dia mengacungkan kotak penuh balok kayu itu kepadaku sambil berseru, “Abua!”

“Apa, De?” Tanyaku bingung.

“Abua!” Ulangnya.

“Apaan sih ‘abua’?”

“Abua...,” katanya mengacung-acungkan kotak yang dipegangnya.

“Nggak ngerti, ah.”

“Abuaaa...” Kayaknya dia mulai kesal. Biasanya dia akan keukeuh mengulangi kata-katanya sampe yang diajak bicara mengerti apa maksudnya. Gawatnya, kalo kita nggak ngerti juga dia bakal nangis.

“Oh, oke, deh, abua...,” kataku dengan menambahkan dalam hati ‘whatever it is’. Untungnya dia baek, nggak nangis dan kemudian menumpahkan isi kotaknya lalu kembali memasukkan balok-balok kayu itu satu persatu.. Aku pun meneruskan membaca. Saat pengasuhnya datang, aku bertanya, “Mbak, ‘abua’ apaan sih?”

“Apa, De?” Mbaknya juga ternyata nggak ngerti, padahal dia satu-satunya penerjemah si Tulpin :D.

“Abua...” Tulpin mengulangi kata ajaibnya sambil kembali mengacungkan kotak penuh balok kayu warna-warni. Berkali-kali kami menebak maksudnya, tapi Tulpin tetap menggeleng. Akhirnya aku dan pengasuhnya terdiam, mikir, mengira-ngira kata apa yang bunyinya mirip ‘abua’ tapi berhubungan dengan kotak dan balok kayu.

“Ooooh....” Tiba-tiba pengasuhnya nyengir, “Nggak muat, ya, De?”

“Iyaaa.” Tulpin mengangguk senang.

Astaga...! Rupanya untuk membesarkan anak, kita harus punya kamus bahasa Alien! :D

18 Mei 2010

Tolong Habiskan....


Entah kenapa, aku sering kesal dengan orang yang menyisakan makanan di piringnya. Ada aja alasannya.

Aku pernah melihat pemandangan yang bikin aku shock. Di jalan kecil menuju tempat kos temanku, aku melihat seorang pria berusia lanjut, kumuh, baju robek-robek dan kotor, sedang lahap memakan sesuatu. Dan aku harus menahan mual karena dia memakan nasi bungkus yang sepertinya berasal dari tempat sampah, dengan sisa-sisa duri ikan tengah dijilati di mulutnya. Dan pemandangan seperti ini tidak hanya aku saksikan satu kali.

Aku juga pernah memiliki seorang teman, anak yatim yang tidak mampu, bercerita bahwa suatu saat, dia merasa lapar, tapi sang ibu tak punya uang untuk membeli makanan. Nasi kemarin telah habis. Akhirnya, sang ibu mengumpulkan sisa butir demi butir nasi kemarin yang ‘nyangkut’ di tempat nasi. Dan nasi itulah yang dimakan temanku. Saking tidak mampu lagi menafkahi, akhirnya temanku diserahkan sang ibu ke panti asuhan.

Maka, setiap kali aku nggak mampu menghabiskan makanan di piringku, aku selalu merasa bersalah. Sebisa mungkin aku habiskan hingga butir nasi yang terakhir (sampai-sampai teman-teman suka meledekku dengan bilang bahwa piring bekas makanku nggak perlu dicuci saking ‘bersihnya’). Dan Islam juga mengajarkan hal ini. Bahwa dalam sepiring makanan, kita tidak tahu, bagian mana yang membawa berkah, hingga kita harus menghabiskannya. Siapa tahu berkah itu justru ada di suapan yang terakhir. Hanya Allah yang tahu. Sayang, kan, jika kita makan hanya mendapatkan kenyangnya, tapi berkahnya ternyata kebuang di tempat sampah?

Karena itu, please, saat akan mengambil makanan, sesuaikan dengan porsi makan kita. Jangan karena ‘lapar nafsu’, kita lalu mengambil banyak lalu ternyata nggak muat di perut dan akhirnya terbuang. Atau jika makan di rumah makan yang kira-kira satu porsinya tidak akan habis, sebisa mungkin bilang pada pelayan untuk mengurangi porsi tersebut. Berjuanglah untuk memakannya sampai tak tersisa. Percayalah, hal itu layak untuk dilakukan.

Kita adalah orang-orang beruntung yang mampu membeli makanan setiap hari. Kita tidak perlu mengorek sampah hanya untuk mengganjal perut yang kelaparan, tidak perlu puasa tanpa berbuka karena tak punya uang. Jadi, bersyukurlah dengan makanan yang dinugerahkan Tuhan kepada kita dengan menghabiskannya.

*Ngeblog sambil berjuang ngabisin nasi goreng*

Sumber gambar: blog.americanfeast.com

11 Mei 2010

Award dari Septa


Horeee... Seumur-umur ngeblog, baru kali ini dapet award :D (ya, siapa gw gitu ya, apdet aja belang-betong, blogwalking juga sakarepna, heuheu...). Tapi, juragan pupuk yang baik hati memberiku award ini, ceritanya biar aku ngeblognya tambah semangat ya? Iya, deh....

Tapi, aku sungguh-sungguh harus minta maap karena harusnya award ini dipasang di blogku yang satunya. Sayang, jaringan internet gretongan di sini ternyata tidak bersahabat dengan blog yang itu, huhuhu.... Daripada kena jewer karena PR-nya terlambat dikerjakan, dengan amat sangat terpaksa sekali, kupasang di sini meskipun yang ngasih mungkin jadi manyun. Maap yaaa... :'(

Nah, award 'You Are Nice Blogger' ini dapat meningkatkan traffic dengan mengikuti langkah-langkahnya:

Pertama, link-link berikut ini harus dipasang:

Kedua, setelah menuliskan ke 10 bloger tersebut, penerima award berikutnya menghapus blog no 1 hingga blog tersisa 9 kemudian naikkan semua urutan blog dan isi no 10 dengan nama blog (link) milikmu, hingga urutan blog kembali menjadi 10.

Ketika posisi kamu 10, jumlah backlink = 1
Posisi 09, jumlah backlink = 5
Posisi 08, jumlah backlink = 25
Posisi 07, jumlah backlink = 125
Posisi 06, jumlah backlink = 625
Posisi 05, jumlah backlink = 3,125
Posisi 04, jumlah backlink = 15,625
Posisi 03, jumlah backlink = 78,125
Posisi 02, jumlah backlink = 390,625
Posisi 01, jumlah backlink = 1,953,125

Lakukan seperti langkah-langkah di atas dan SEO akan berjalan baik dengan sendirinya.

Dan award ini aku hadiahkan pada.... eng-ing-eng....

1. Maudhy

2. Nisa

3. Mas Rony

4. Dheeny Thea

5. Skylashtar Maryam

Silakan dinikmati.... *emang makanan* :p