Wilujeng Sumping...

Ini blog seorang mida, yang -seperti manusia lainnya- punya banyak kisah dan masalah untuk diceritakan dalam perjalanan hidupnya. Silakan masuk, duduk di mana aja dan baca-baca sesuka hati. Mau teh atau kopi? ^_^

20 Juli 2010

Membenci Hujan

Hujankah itu yang mengetuk pintu?
Jika ya, biarkan saja ia di situ
Menari sendiri di lantai batu

Gerimisnya dipenuhi bujuk rayu, aku tahu
Tapi jangan tertipu
Ia bawa petir di tangan satu
Dibelahnya langit kelabu
Lalu tertawa bagai hantu
dengan gelegak gemuruh yang tulikanmu
Dilemparnya jarum-jarum beku
Ditusuknya kulitmu jadi ungu
Kepada awan gelap ia mengibu

Maka jangan bukakan pintu
Biarkan saja ia berlalu
Bagai akhir sebuah lagu

4 komentar:

  1. hujan juga bisa bawa keceriaan lho :)

    BalasHapus
  2. hujan terkadang memberikan inspirasi ^_^

    BalasHapus
  3. Kesan pertama, tersirat benci yang amat sangat.
    Kesan kedua, ungunya tetap kudu ada ya we?

    BalasHapus
  4. @Dini: iyaaa... maen ujan2an emang bikin anak2 ceria... tapi buat yang lagi melow mah malah tambah sedih, heuheu...

    @Ronnieajaa: Betul betul betul ^_^

    @Wewe: Benci tapi rindu :p aku cari warna yang ujungnya 'u' biar berima we, heuheu... daripada biru ya jelas aku pilih ungu dunk :p

    BalasHapus