Wilujeng Sumping...

Ini blog seorang mida, yang -seperti manusia lainnya- punya banyak kisah dan masalah untuk diceritakan dalam perjalanan hidupnya. Silakan masuk, duduk di mana aja dan baca-baca sesuka hati. Mau teh atau kopi? ^_^

28 September 2010

Yes, I Have....


HAVE YOU EVER?
(Brandy)

Have you ever loved somebody so much

it makes you cry?
Have you ever needed something so bad
you can't sleep at night?
Have you ever tried to find the words
but they don't come out right?
Have you ever? Have you ever?

Have you ever been in love,
been in love so bad
you'd do anything to make them understand?
Have you ever had someone steal your heart away
you'd give anything to make them feel the same?
Have you ever searched for words to get you in their heart
but you don't know what to say
and you don't know where to start?
[Chorus]

Have you ever found the one
you've dreamed of all of your life
you'd do just about anything to look into their eyes?
Have you finally found the one you've given your heart to
only to find that one won't give their heart to you?
Have you ever closed your eyes and
dreamed that they were there
and all you can do is wait for the day when they will care?
[Chorus]

What do I gotta do to get you in my arms baby?
What do I gotta say to get to your heart?
To make you understand how I need you next to me
Gotta get you in my world
'Cuz baby I can't sleep
[Chorus]

21 September 2010

J4F


Coba liat ramalan bintangku di yahoo hari ini!
Whahahaha.... Ini sih namanya sindiran.
Kalo yang dia maksud 'unstoppable' itu tindakan nekad yang tak terbendung... yah... aku emang baru saja menghabiskan tabungan tiket liburan buat beli... satu set meja makan!
Hahaha...

I read this just for fun...
Well, at least it made me smile for a while :)

18 Agustus 2010

HAHA! (From 'The Guy Next Door')


Emang agak bulukan kalo ngomongin buku ini sekarang.
But then... who cares anyway? Haha!

Ini kalimat-kalimat favoritku dari chicklit 'The Guy Next Door' karangan Meggin Cabot:

Saya hanya minta satu pria yang takkan mengkhianati saya, tidak tinggal bersama ibunya, dan tidak langsung membuka halaman seni Chronicle setiap Minggu pagi, kalian mengerti maksudku kan? Apa aku minta terlalu banyak??? (hal. 27)

Ya, Tuhan, dasar jamur. Aku tak percaya aku telah membuang tiga bulan hidupku demi dia. (hal. 30)

Untuk bisa mati, pertama-tama kau harus hidup. (hal. 98)

Kau hanya perlu memakai tuksedo sewaan, yang mana saja. Tapi aku, di pihak lain, harus tampak menakjubkan. MASA KAU TIDAK PAHAM SIH? Demi Tuhan, enak sekali jadi laki-laki. (hal. 123)

Kalau kau mau memikirkannya, semua masuk akal... Maksudku, segala macam kisah penaklukan kejamnya pada berbagai wanita walaupun dia sebenarnya takut berkomitmen, obsesinya untuk mendapatkan foto yang sempurna pada objek apapun yang sedang dipotretnya, kebutuhannya untuk selalu mendapat persetujuan, penolakannya untuk menetap di satu tempat, dan sekarang perubahan nama yang aneh ini?
Benar, deh, semua itu merujuk pada satu hal kecil: Dia gay.
(hal. 165)

Kau bisa membawa seseorang keluar dari Midwest, tapi kau takkan bisa mengeluarkan Midwest dari seseorang. (hal. 216)

Jangan khawatir, Melissa, masih banyak ikan di lautan. Lempar balik saja ikan yang ini ke sana. Kapal penyelamatmu pasti akan datang. (hal. 247)

Cowok itu sudah MENIPUnya. Mentah-mentah. Alasannya tidak penting, kenyataan bahwa dia sudah melakukannya saja sudah cukup. (hal. 428)

Tidak semua dari kami, para pemilik kromosom Y, adalah bajingan egois yang bisanya memikirkan diri sendiri. (hal. 429)

Dua kesalahan tidak membenarkan semuanya (hal. 445)

HONEY, KALAU KAU BUKAN UANG SERATUS DOLLAR, TAK SEMUA ORANG AKAN MENYUKAIMU. (hal. 480)

Aku mesti gimana supaya pesanku bisa sampai kepadanya?
Menuliskannya di spanduk?
Eh, cowok-cowok! Kalian KENAPA sih?
(hal. 498)

Catt. Penggunaan huruf kapital dan italic sesuai di buku, lho... ^_^

20 Juli 2010

Membenci Hujan

Hujankah itu yang mengetuk pintu?
Jika ya, biarkan saja ia di situ
Menari sendiri di lantai batu

Gerimisnya dipenuhi bujuk rayu, aku tahu
Tapi jangan tertipu
Ia bawa petir di tangan satu
Dibelahnya langit kelabu
Lalu tertawa bagai hantu
dengan gelegak gemuruh yang tulikanmu
Dilemparnya jarum-jarum beku
Ditusuknya kulitmu jadi ungu
Kepada awan gelap ia mengibu

Maka jangan bukakan pintu
Biarkan saja ia berlalu
Bagai akhir sebuah lagu

05 Juli 2010

How Will I Let You Know?



HOW WILL I LET YOU KNOW?

I saw your face in my dreams
I found your name appeared everywhere
I can’t stop thinking of you
And sometimes I get the feeling that you miss me too

But I don’t even know where you are
I keep lying to myself that I don’t need you
Thought you might’ve been seeing a girl
Who better than me after all

I never try to forget you
Though I realize that this hope in my heart
May never find its blossom
But I’ll ruin myself if I cut it out
Because there was a story of us
There was time when we care for each other
That was when love started to grow
And we should complete this story
Make no hole in our continuing life

Is there a smiled destiny between us two?
Is it love that will bring us together?
Or is it just a bond of friend we’ll find in the end?

So many questions I’d like to ask you
So many feelings I want to show you
But I only find you in my head
So how will I let you know?

PS. Tulisan ini aku buat tahun 2007. Pasti banyak banget grammar-nya yang masih kacau :"> Silakan dikoreksi, ya! Kalo kritikannya membangun, akan sangat membantu. Tapi, kalo nyakitin, siap-siap dapat hadiah sikap jutek selama seminggu! Hehe... *ga ikhlas gini* :p

08 Juni 2010

Lomba Review Buku ‘Start Young’, Hanya di Kitareview.com!


DATA BUKU

Judul Buku: Start Young

Genre: Motivasi

Penulis: Dedy Dahlan

Penerbit: Grasindo

Cetakan Pertama: Juli 2009

Bahasa: Indonesia

Tebal Buku: 140 Halaman

Dimensi Buku (P x L): 15 x 23 cm

Website Resmi Penerbit: http://www.grasindo.co.id

Website Resmi Penulis: http://www.dedydahlan.com

No. ISBN: 978-979-02-5765-8

Harga:

Gramedia: Rp.27.000


The way for a young man to rise is to improve himself in every way he can,
never suspecting that anybody wishes to hinder him.
(Abraham Lincoln)

Kata ‘young’ menurut kamus Merriam-Webster memiliki definisi ‘being in the first or an early stage of life, growth, or development’. Menilik judul yang tertera di sampul, jelas buku ini ditargetkan untuk para pembaca berusia muda. Seberapa muda? Setelah membaca isinya, saya menyimpulkan, target khusus buku ini adalah para mahasiswa yang dianggap masih berada di dalam zona ‘early stage of life’ sekaligus juga zona akhir masa remaja.

Saya sempat menyesal membaca buku ini. Menyesal karena zaman saya kuliah, buku motivasi seperti ini belum ada, hehe... Tidak banyak, memang, buku-buku ‘penyemangat’ yang dikhususkan bagi para remaja untuk meningkatkan kemampuannya. Padahal, seperti yang sering dikatakan, di usia ini seseorang tengah mencari jati dirinya dan kadang mereka kehilangan arah sehingga berujung pada penyesalan.

Ditulis dalam bahasa yang ringan dan mudah dicerna, penulis merunut perencanaan meraih kesuksesan dengan memakai analogi sebuah perjalanan. Dibuka dengan sebuah kisah tentang Sam yang merasa hidupnya biasa-biasa saja, bahkan cenderung tak bahagia. Pertemuannya dengan teman kuliah yang lebih sukses membuatnya merenung bahwa ia harusnya mampu meraih kehidupan yang lebih baik andai ia membuat perencanaan hidupnya lebih awal. Tokoh ini mewakili kebanyakan orang: pekerjaan tidak sesuai minat, hidup di kelas menengah-bawah dan kehilangan gairah karena rutinitas hidup yang menjemukan.

Pertanyaan-pertanyaan tokoh Sam kemudian ‘dijawab’ dalam bab-bab berikutnya. Bahwa seperti sebuah perjalanan, alur hidup memerlukan persiapan, pengetahuan tentang berbagai masalah yang akan menghadang di depan serta harus dilengkapi kompas kehidupan. Penjelasannya diselingi kisah-kisah beberapa tokoh yang meraih keberhasilan di usia muda sebagai penguat motivasi.

Yang menarik, di akhir buku, terdapat Lembar Perencanaan Kesuksesan Pribadi untuk membantu pembaca memetakan kesuksesan yang diinginkan. Step by step yang dibahas sebelumnya bisa dituliskan di lembaran ini. Sedikit naïf, memang, namun cukup membantu untuk memvisualisasikan mimpi dan cita-cita para remaja yang membaca buku ini.

Selipan ilustrasi gambar ikut menyegarkan mata sehingga pembaca akan terhindar dari rasa bosan. Layout halamannya manis dan sederhana. Sayang, saya pikir, ukuran font yang lebih kecil untuk bagian cerita agak mengganggu. Mungkin akan lebih jelas jika dicetak dalam tipe huruf yang berbeda dan ukurannya disesuaikan dengan teks penjelasan utama. Selebihnya, editing kalimat dalam buku ini cukup baik dengan minimnya kesalahan ejaan kata.

Akhir kata, buku karya Dedy Dahlan yang mengusung funspiration ini layak untuk dijadikan salah satu bacaan yang bisa memotivasi, tak hanya untuk mereka yang berusia muda, namun juga untuk pembaca berjiwa muda yang ingin memperbaiki kualitas hidupnya. Tak pernah ada kata terlambat untuk belajar!


31 Mei 2010

A B U A

Meskipun telah menjadi tante bagi delapan orang ponakan (yang termuda baru berumur 8 hari ^_^), aku selalu dibuat kebingungan oleh tingkah anak kecil. Salah sikap, bisa jadi akan berakibat buruk bagi memori mereka yang masih polos. Hmmm... Latihan dan pelajaran sebelum punya sendiri ntar, hehehe... :p

Dulu, waktu nge-kos di Jogja, aku sering dibuat pusing oleh tingkah anak bungsunya ibu kos yang saat itu baru berusia tiga tahun.

“Tu, wa, ga, mpa...”. Pokonya kalo di tangga udah kedengaran suara cadel diiringi langkah-langkah kecil seperti ini, para ‘penduduk lantai atas’ alias anak-anak kos langsung heboh.

“Pengacau datang...!! Tutup Semua pintu!!” Barang-barang berharga pun ‘diamankan’. Dan sang monster cilik itu pun tiba dengan cengirannya yang khas. Langsung dia beraksi menggapai-gapai dan melempar semua benda yang menurutnya lucu kalo dilempar, hehe...

Monster cilik itu bernama Tulpin. Nama sebenarnya Alvin. Kulitnya putih bersih, bibirnya merah, kalo nyengir mirip banget sama ibunya, lucu, deh! Seperti anak sebayanya yang lain, dia punya hobi ngacak-ngacak dan melempar. Sudah banyak korban berjatuhan, dari mulai benda sekecil flash disk yang dilemparnya dari puncak tangga ke lantai bawah sampe telor mentah setengah kilo yang dimuncratkannya ke lantai kamarku (walopun udah dipel berkali-kali, ‘wangi’-nya masih tercium berhari-hari).

Selain hobi melemparnya yang nyebelin itu, ada satu hal yang suka bikin aku gemes dan kadang ketawa ngakak. Meski umurnya genap tiga tahun, tapi dia masih menggunakan bahasa alien. Sebagai contoh, sapaannya yang biasa padaku adalah, ‘Ba Nda a-i apa-i?’ yang artinya adalah ‘Mbak Mida lagi ngapain?’

Itu sih masih mending. Nah, suatu ketika, saat aku asyik membaca, dia lagi anteng memasukkan balok-balok kayu kecil yang bergambar huruf dan angka ke dalam sebuah kotak. Tiba-tiba dia mengacungkan kotak penuh balok kayu itu kepadaku sambil berseru, “Abua!”

“Apa, De?” Tanyaku bingung.

“Abua!” Ulangnya.

“Apaan sih ‘abua’?”

“Abua...,” katanya mengacung-acungkan kotak yang dipegangnya.

“Nggak ngerti, ah.”

“Abuaaa...” Kayaknya dia mulai kesal. Biasanya dia akan keukeuh mengulangi kata-katanya sampe yang diajak bicara mengerti apa maksudnya. Gawatnya, kalo kita nggak ngerti juga dia bakal nangis.

“Oh, oke, deh, abua...,” kataku dengan menambahkan dalam hati ‘whatever it is’. Untungnya dia baek, nggak nangis dan kemudian menumpahkan isi kotaknya lalu kembali memasukkan balok-balok kayu itu satu persatu.. Aku pun meneruskan membaca. Saat pengasuhnya datang, aku bertanya, “Mbak, ‘abua’ apaan sih?”

“Apa, De?” Mbaknya juga ternyata nggak ngerti, padahal dia satu-satunya penerjemah si Tulpin :D.

“Abua...” Tulpin mengulangi kata ajaibnya sambil kembali mengacungkan kotak penuh balok kayu warna-warni. Berkali-kali kami menebak maksudnya, tapi Tulpin tetap menggeleng. Akhirnya aku dan pengasuhnya terdiam, mikir, mengira-ngira kata apa yang bunyinya mirip ‘abua’ tapi berhubungan dengan kotak dan balok kayu.

“Ooooh....” Tiba-tiba pengasuhnya nyengir, “Nggak muat, ya, De?”

“Iyaaa.” Tulpin mengangguk senang.

Astaga...! Rupanya untuk membesarkan anak, kita harus punya kamus bahasa Alien! :D