Wilujeng Sumping...

Ini blog seorang mida, yang -seperti manusia lainnya- punya banyak kisah dan masalah untuk diceritakan dalam perjalanan hidupnya. Silakan masuk, duduk di mana aja dan baca-baca sesuka hati. Mau teh atau kopi? ^_^

13 Januari 2010

Time To Say Goodbye


Time To Say Goodbye
by Simple Plan

I just don't want to waste another day
I'm trying to make things right
But you shove it in my face
And all those things you've done to me I can't erase
And I can't keep this inside
It's time to say goodbye

On the first day that I met you
I should have known to walk away
I should have told you you were crazy
And disappear without a trace
But instead I stood there waiting
Hoping you would come around
But you always found a way to let me down

[Chorus]
It's time to say goodbye
(I just don't want to waste another day)
It's time to say goodbye
(Cause things will never be the same)
It's time to say goodbye
(You make me sick I need to walk away)
It's time to say goodbye
It's time to say goodbye

After all the things I've done for you
You never tried to do the same
It's like you always play the victim
And I'm the one you always blame
When you need someone to save you
When you think you're going to drown
(Think you're going to drown)
You just grab your arms around me and pull me down

[Chorus]

Now I'm gone
It's too late
You can't fix
Your mistakes
I was trying to save you from you
So you scream
So you cry
I can see
Through your lies
You're just trying to change me
(Trying to change me)

Somewhere in the distance
There's a place for me to go
I don't want you to hate me
But I think you need to know
You're weighing on my shoulders
And I'm sick of feeling down
So I guess it's time for me to say goodbye

***
Begitu menutup telepon di pembicaraan kita yang terakhir, aku langsung menghadap-Nya. Tak ada waktu untuk menangis. Aku membuka facebook, mengganti status dan menghapus namamu dari daftar pertemanan. Aku bersihkan HP-ku dari semua sms dan daftar panggilan darimu. Terakhir, aku hapus nomormu dari memori di dalamnya.

Ketika tiba di kantor, aku terpikir untuk memblok alamatmu di e-mailku. Tapi aku telah berjanji, itulah satu-satunya media bagi kita berkomunikasi. Dan aku akan menepati janjiku. Meskipun aku tak berjanji akan membalasnya.

Dan ya, aku tahu suatu hari kamu akan berkunjung ke sini, duniaku, di blog ini. Silakan. Toh namamu memang pernah ada dalam cerita hidupku. Meskipun berakhir menyakitkan.

Selamat tinggal.

6 komentar:

  1. amin buat apa, mbak? *garuk-garuk kepala*

    BalasHapus
  2. buat langkah-langkah eliminasi yang gak penting itu :)

    BalasHapus
  3. sepertinya sedang terjadi sesuatu..? ada apa gerangan dg si dia ??
    kesimpulannya adalah, jgn memutuskan silaturrahmi aja ^_^

    BalasHapus
  4. @Kang Didien: hmm... kurasa aku berhak 'menutup pintu' untuk mencegah hal-hal buruk datang mengacaukan hidupku... maksudku, jika kang didien terus-menerus dipermainkan oleh orang lain, apa akang akan terus bertahan dengan alasan 'sabar' dan 'silaturahmi'?

    BalasHapus
  5. ih masak sih mau bersilaturahmi dengan pengganggu? *halah aq ini nyampahin blog orang ajah*

    BalasHapus