Wilujeng Sumping...

Ini blog seorang mida, yang -seperti manusia lainnya- punya banyak kisah dan masalah untuk diceritakan dalam perjalanan hidupnya. Silakan masuk, duduk di mana aja dan baca-baca sesuka hati. Mau teh atau kopi? ^_^

06 Maret 2009

Disiplin dengan Kasih Sayang


Fiuuuuhhhhhhhh.... (tarik nafas lega).....

Setelah hari Rabu kita begadang di kantor sampe jam 11 malam (gile ga tuh, 16 jam kerja! Oh, okay, dipotong istirahat dan terkantuk-kantuk jadi berapa jam yah? Hehehe....). Akhirnya hari Kamis kita bersibuk ria dari jam 7 pagi (seperti biasa), mengatur segala sesuatunya agar acara talkshow berjalan lancar karena Chief lagi ke Cepu.

Meski kita beres-beres meja registrasi agak terlambat, tapi alhamdulillah... semuanya berlangsung baik. Dan Ibu Elly Risman keren bangetttt!!! Suasana Gedung Pancaka Braja yang tadinya terasa lengang (secara gedung itu gede banget, jadi jumlah peserta yang cuma sekitar seratus orang keliatan sedikit) jadi meriah dan hidup. Ilmu mendisiplinkan anak dengan kasih sayang yang diajarkan beliau disampaikan dengan sederhana tapi 'ngena' dan seru! Para panitia, yang notabene belom pada merit (eh, penting yah nyebutin ini? hehe...), ikut asik mendengarkan beliau berbicara.

Yang membuatku ketawa adalah saat peserta diminta menyanyikan lagu 'Nina Bobo'. Begitu sampai ke lirik 'kalau tidak bobo digigit nyamuk...', Bu Elly Risman langsung bertanya, 'Nah, dari anak umur berapa tahun kita sudah memberinya ancaman?' Hehehe.... Bener juga ya, lagu itu ternyata berisi 'ancaman' halus buat anak. Dan tanpa sadar, kita menerapkan pola asuh yang disertai ancaman itu saat anak bersikap tidak sesuai harapan.

Mendisiplinkan anak memang harus dengan kesabaran. Ada cerita tentang seorang anak bernama Kok Ping (bener ga ya, nulisnya?) yang sangat suka menggambar. Tapi, tiap kali ibunya memergokinya sedang menggambar, ia akan dimarahi. Sang ibu lebih suka jika Kok Ping lebih banyak belajar Matematika.

Di suatu lomba menggambar, Kok Ping berhasil juara. Ibunya tentu tidak tahu tentang hal ini. Ketika Sang Ibu melihat hasil karya Kok Ping itu, dia menangis. Sebenarnya, apa yang digambar Kok Ping? Tebak sendiri, deh! Hehehe....

Okay, okay, aku ga akan sejahat itu, biar ga pada penasaran ^_^ Di karya yang memenangkan penghargaan itu, Kok Ping menggambar dirinya sendiri tengah diwisuda menjadi sarjana Matematika. Ia memakai toga, tapi ada air mata meleleh di pipinya. Kok Ping bisa saja memenuhi keinginan ibunya, tapi ia sama sekali tak bahagia dengan hidupnya.

Cerita ini memberi kita sindiran, bahwa anak sering dijadikan sebagai 'penerus' untuk mencapai cita-cita yang tak berhasil digapai orang tua. Anak tidak dibesarkan untuk menjadi dirinya sendiri. Dan dari situlah sering terjadi 'pemberontakan' karena anak tak bisa mengekspresikan ketidaksetujuannya.

Bhuhuhu... Susah yah, mendidik anak dengan baik dan benar. Kalo ada yang mau minta materinya, hubungin aku yah! Ntar insya Allah dikirim lewat imel.

Dan yang membuat crew panitia lebih seneng lagi, selesai acara, Chief
mengirimi kami semua sms berisi ucapan selamat karena talkshow berjalan sukses. Thx, Chief! ^_^

5 komentar:

  1. hehehe...kayanya modal buat jadi ibu yang baik dah cukup niy..hehehe....

    tp ingat harus nikah dl hehehe...

    jgn MBA....tpi klo Mida Sutrani, S. Kom, MBA gpp....tar biar jadi ibu dosen hehehe...

    mida bagi materinya...videonya ada ga ?

    ronysyahputra.wordpress.com

    BalasHapus
  2. bener juga ya...

    kadang kita pengen anak kita begini-begitu..

    padahal saya belom p;unya anak.. tapi udah mikir macem2 les buat anak2 saya nanti.. berlebihan memang...

    BalasHapus
  3. @Mas Rony: doakan aja ^_^ btw, kapan niy rony juniornya lahir? biar ilmunya bisa dipraktekin, hehe... tapi ga ada videonya (maklum kita kekurangan modal :p)

    @ayaw: les macem2 ga masalah koq, asal anaknya enjoy & happy menjalaninya ^_*

    BalasHapus
  4. mi, minta materinya buat cahya ya.. thx

    BalasHapus
  5. minta mid....aku juga kadang bingung ma radya. suka gambar padahal ortu nya ga gablek gambar
    anisarahmanti.wordpress.com

    BalasHapus