Wilujeng Sumping...

Ini blog seorang mida, yang -seperti manusia lainnya- punya banyak kisah dan masalah untuk diceritakan dalam perjalanan hidupnya. Silakan masuk, duduk di mana aja dan baca-baca sesuka hati. Mau teh atau kopi? ^_^

27 Januari 2009

Selembut Senyum Yuria....

Jum'at....
Hari keempat sejak dokter menyarankanku untuk istirahat total di tempat tidur. Aku baru saja terbangun setelah menghabiskan waktu berjam-jam di bawah pengaruh obat ketika Papa menyodorkan HP jangkrik berwarna pink bocel-bocel sambil berkata, "Ada sms."

Suatu hal yang manusiawi jika dalam keadaan sakit, aku sungguh mengharapkan kabar baik. Namun saat membaca sms itu, semangatku rontok begitu saja. Dan aku kembali berbaring, memejamkan mata lalu bayangannya samar-samar hadir kembali, seolah aku baru melihatnya kemarin.

Jika ia datang, blus panjangnya tersembunyi sebagian di balik jaket. Rok yang dikenakannya selalu berlapis. Dan segera setelah membuka slayer yang menutupi sebagian wajahnya, senyumnya yang ramah dan malu-malu akan terlukis untuk menyapaku. Rumah kontrakan di Jogja itu menjadi kenangan bisu tempat kakinya pernah meninggalkan jejak, kamar yang pernah dihiasi aura hangat tubuhnya, air dingin di pagi buta yang pernah membasuh kulitnya, dan relung-relung di dinding yang pernah menggemakan suara lembutnya. Bahkan karpet pudar di ruang tamu pernah diduduki bersama seseorang yang seyogyanya akan menjadi calon suaminya.

Ternyata itu bukan kemarin, tapi lebih dari setahun yang lalu....
Dan sekarang, dengan gamang, aku harus menghapus namanya dari daftar kontak di HP-ku. Takkan pernah lagi ada sms-nya apalagi kudengar suaranya. Walau memang jarang bertemu sapa, namun seiris rasa kehilangan tetap ada dan menyelusup aneh.

"Mbak Mid.. Yuria sudah dipanggil kembali ke sisi-Nya. Mohon do'anya."

Kembali kubaca sms singkat dari temanku Nuning di Jogja.
Ah... Yuria... telah tunai tugasnya di alam fana. Takkan lagi dirasanya sakit yang menggerogoti tubuhnya. Dan Allah begitu sayang hingga Ia tak sabar memanggil gadis baik hati itu pulang kembali pada-Nya.

Lalu aku? Kapan ya tugasku selesai?
Hmm... masih banyak janji dan hutang yang belum terselesaikan. Tapi waktu telah menegurku dengan hati-hati, bahwa hari-hari yang tersisa semakin sedikit. Dan kenangan akan kesabaran seorang Yuria dengan senyumya yang lembut akan mengisi memoriku. Selalu.

Selamat jalan, Cantik. Semoga damai di sisi-Nya.

1 komentar:

  1. iyah mid, walau cuma sekelebatan memoriku tentang dia, aku kehilangan dia juga. jaga kesehatan baik-baik ya

    BalasHapus