Wilujeng Sumping...

Ini blog seorang mida, yang -seperti manusia lainnya- punya banyak kisah dan masalah untuk diceritakan dalam perjalanan hidupnya. Silakan masuk, duduk di mana aja dan baca-baca sesuka hati. Mau teh atau kopi? ^_^

16 Februari 2009

Glam Girls


Akhir-akhir ini jadi baca buku remaja terus, hehe... (ga apa-apa, ah, biar awet muda *ngeles*). Untuk buku ini, aku cuma penasaran dengan genre clique-lit yang diusung gagasmedia. Apa, sih, clique-lit? Ya pastinya ada hubungannya dengan kata clique dunk... Ga usah terlalu ilmiah dah, cukup liat di linguist, kata clique itu berarti kelompok atau golongan kecil.

Jujur, tadinya aku takut kecewa sama novel ini, soalnya sebelumnya aku sempet ga puas waktu baca buku Nina Ardianti lainnya yang berjudul Simple Lie. Entah kenapa, ga sreg aja mengikuti ceritanya. Tapi di buku ini, Nina bener-bener beda! Gaya berceritanya asik dan segar. Ngingetin aku sama buku yang suka aku baca jaman muda dulu (hehe...), kalo ga salah serialnya Girl's Talk.

Di buku ini, dengan menggunakan sudut pandang pertama, cerita dituturkan dari tokoh Adrianna. Ia gadis pintar dan bersekolah di international school yang notabene murid-muridnya berasal dari kalangan atas. Ad, nama panggilannya, termasuk kaya juga (iya lah, secara mobilnya Camry pake sopir pula), namun dibanding trio Rashi-Maybella-Marion yang super-tajir, super-modis dan super-cantik, Ad dikategorikan sebagai 'gadis biasa-biasa' saja di sekolah itu.

Ad sama sekali ga keberatan dengan status 'biasa-biasa'-nya dan ia juga ga ambil pusing dengan keberadaan trio clique elit yang -bahkan di luar sekolah pun- sangat populer itu. Tapi ia mulai jengkel ketika harus satu kelompok dengan Rashi dan Maybella di mata pelajaran Indonesian Studies. Di matanya, kedua cewek itu hanya mementingkan penampilan daripada otak. Mau tak mau, Ad harus memaksa mereka mengerjakan project paper itu. Ketika Marion ternyata bermasalah dengan Rashi, tak dinyana Ad mulai dilibatkan dalam acara-acara Rashi dan Maybella, sehingga ia dianggap sebagai sidekick pengganti Marion. Ad mulai bimbang karena ternyata ia mulai berubah. Tak hanya pakaiannya yang menjadi lebih modis, tapi nilainya pun jadi berantakan. Ia harus menentukan pilihannya, nilai atau style?

PS. Cuma pikiran iseng ajah, ada ga ya buku clique-lit yang settingnya lingkungan elit (baca: ekonomi sulit) kaya aku? Hehe...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar